Bangunan rumah darurat yang dibuat dari bambu dengan atap terbuat dari terpal dibangun di bekas bangunan rumah yang roboh akibat gempa.
Bangunan Ruko di Jalan Parangtritis yang hancur akibat gempa.
Bangunan Pasar Niten di Jalan Bantul yang rata dengan tanah pasca gempa 5,9 SR, 27 Mei 2006.
Bangunan kios disebelah utara Pasar Piyungan di Tegal Piyungan, Srimulyo, Piyungan, Bantul sebagian besar rusak parah akibat gempa bumi, tampak sebagian bangunan yang roboh total dan ada sebagian yang bagian atapnya ambruk. Foto diambil sebelah utara jalan.
Bangunan kios di sebelah timur Polsek Piyungan di Tegal Piyungan, Srimulyo, Piyungan, Bantul rusak parah akibat gempa bumi. Tampak kios yang menjual kayu bakar roboh total. Foto diambil dari sebelah utara jalan (timur laut).
Bangunan Cokro Square di Jalan HOS Cokroaminoto yang rusak setelah diguncang gempa berkekuatan 5,9 SR pada Sabtu pagi tanggal 27 Mei 2006 sekitar 05.55 WIB.
Bangunan bengkel las “Gecko” di Jalan Bantul yang hancur setelah diguncang gempa.
Balita yang luka terkelupas di bagian perutnya sedang dipangku oleh seorang relawan di Kaligatuk, Srimulyo, Piyungan, Bantul.
Balita laki-laki yang terluka di bagian dada sampai diatas pusar foto bersama warga lain di bawah tenda darurat di Kaligatuk, Srimulyo, Piyungan, Bantul.
Bahan Raker Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular di DIY selama Pelita II (1974/1975-1978/1978) yang dilaksanakan di Cianjur Jawa Barat